Selama ini
secara alami energi manusia banyak yang berakumulasi dibagian bawah perut
terutama dibagian sekitar tulang pelvis, pantat sampai kelamin, hal ini terjadi
secara alami dan dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak bisa dihindari seperti
duduk, buang air besar, buang air kecil yang menggunakan saluran bagian bawah
badan manusia, maka hal-hal tersebut akan mengakibatkan sisa-sisa energi
menjadi tertumpuk dibagian bawah tubuh, dan ini tidak bisa dihindari. Efeknya
adalah energi yang tertumpuk ini akan mempengaruhi syaraf-syaraf disekitarnya
menjadi lebih peka / sensitif terutama dibagian kelamin, karena penumpukan
energi yang bergitu besar terutama dbagian organ kelamin, akibatnya nafsu
syahwatnya mudah terpengaruh, akibatnya banyak manusia yang nafsu syahwatnya
tinggi, dampaknya tentu berpengaruh terhadap mental serta moral bagi sebagian
besar umat manusia.
Latihan-
latihan bela diri terutama yang menggunakan tenaga dalam juga dapat menyebabkan
akumulasi serta penumpukan energi pada bagian bawah perut menjadi sangat besar,
pasalnya bela diri yang menggunakan tenaga dalam tidak sedikit yang melatih
murid-muridnya untuk mengumpulkan tenaga prana dibagian bawah perutnya,
sehingga penumpukan energi dibagian bawah perutnya semakin banyak. Para ahli
bela diri hendaknya bisa mengimprovisasi latihan bela diri mereka agar tidak
selalu untuk mengumpulkan energi prana dibawah perut mereka yang menurut mereka
berfungsi untuk kekuatan serta ketangguhan dalam bela diri
Yang jelas
pengaruh pola energi yang menumpuk dibawah perut sudah banyak menyebabkan
turunya moral dari umat manusia, sehingga banyak terjadi kasus pemerkosaan
dimana-mana, dalam sejarah juga banyak seorang laki-laki yang tidak bertanggung
jawab menikahi seorang wanita hanya untuk menyalurkan nafsu syahwatnya saja
tanpa memiliki rasa cinta sedikitpun, sehingga setelah menikah memberi nafkah
istri dan anaknya tidak mau, bahkan ada yang hanya datang ke istrinya jika ia
ingin menyalurkan nafsu syahwatnya saja, setelah itu ia meninggalkannya entah
kemana, bahkan ketika istrinya kelaparan atau sakit ia tidak peduli, pendeknya
istrinya hanya dijadikan tempat pelampiasan nafsu syahwatnya saja.
Penumpukan energi yang terjadi dibawah
perut terjadi hampir pada setiap
mamusia, baik laki-laki maupun wanita, seorang yang alimpun juga mengalaminya,
namun semua itu juga sangat dipengaruhi oleh pola berpikir individu dan juga
kelompok / lingkungan dimana manusia berada.
Anak-anak
yang lahir dari keluarga yang miskin cenderung nafsu syahwatnya lebih cepat
berkembang dari usia yang masih sangat dini,, sebabnya keluarga ini biasanya
tinggal dirumah yang sangat kecil, bahkan di perkotaan banyak keluarga miskin
yang tinggal dalam rumah yang memiliki satu ruangan saja sehingga ketika orang
tuanya bersenggama, anak-anak mereka melihatnya tanpa disadari oleh orang
tuanya. Hal ini menyebabkan pikiran anak-anak yang seharusnya masih polos
menjadi “ngeres” padahal umur mereka baru seberapa, dan ini tentu akan sangat
mempengaruhi mental serta moral mereka dimasa mendatang.
Energi yang
tertumpuk dibawah perut, akan selalu mencari penyaluran, seperti air yang
selalu mengalir ketempat yang lebih rendah. Menurut beberapa ahli yoga jika
energi yang terkumpul dibagian bawah perut ini dialirkan kearah atas, bukan
disalurkan kebawah dengan menyalurkan syahwat, maka energi ini akan sangat
berguna bagi tujuan kreatifitas yang lebih tinggi, bahkan beberapa teori yoga
menyebutkan bahwa energi ini dapat digunakan untuk mengendalikan kekuatan –
kekuatan alam jika dinaikan kearah atas.
Bagi anda yang
mahir dengan energi - energi prana, anda
dapat menyalurkan serta mengeluarkan energi yang tertumpuk dibawah perut dan
menyalurkannya terus kebawah hingga masuk kedalam tanah / bumi sehingga nafsu syahwat anda dapat berkurang
banyak atau hilang sama sekali, dan ini dapat dilakukan setiap nafsu syahwat
anda meningkat, namun sayangnya cara ini hanya dapat dilakukan olehorang –
orang yang sudah sangat mahir dalam prana atau sejenisnya.
Olah raga
setiap pagi dan sore atau melakukan aktivitas fisik lainnya juga dapat mencegah
terakumulasinya energi pada bagian tubuh tertentu. Seseorang yang rajin berolah
raga pola energinya lebih seimbang sehingga pikirannya lebih obyektif dalam
menjalani kehidupan dibanding orang yang jarang menggunakan fisiknya dalam beraktivitas.
Jika anda seorang yang menyukai kegiatan – kegiatan rohani, seperti rajin
mengikuti dan menjalankan kegiatan – kegiatan keagamaan serta sering berkumpul
dengan kelompok – kelompok yang agamis, maka ini juga dapat membuat pola pikir
anda menjadi lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar